PERANCANGAN SISTEM MIKROPROSESOR
Program komputer disusun dari sederetan intruksi. Mikroprosesor akan melaksanakan intruksi dengan melakukan serangkaian ‘tindakan’ untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Sebelum dieksekusi oleh mikroprosesor, program harus disimpan dalam memori dalam bentuk kode bilangan biner. Progam yang tertulis dalam biner itu disebut sebagai progam bahasa mesin. Hanya program jenis inilah yang ‘dipahami’ oleh mikroprosesor. Progam bahasa mesin ini biasanya ditulis dalam bentuk bilangan heksadesimal. Misalnya, intruksi 10101111B (B menyatakan kode bilangan ‘biner’) dalam Z-80 dapat ditulis dengan 0AF11 (H menyatakan heksadesimal).
Intruksi dan register-register biasanya dituliskan dalam bentuk simbol yang disebut mnemonik. Intruksi 7011 dalam Z80 ditulis denmgan kode LDA,L (‘Isikan data dari register L kedalam register A’). Program yang ditulis dalam kode mnemonik disebut program bahasa assembly. Agar dapat dieksekusi oleh mikroprosesor, program ini harus diterjemahkan kedalam bahasa mesin oleh program khusus yang disebut assebler.
Umumnya program mikroprosesor ditulis dalam bahasa assembly. Dibanding bahasa mesin, bahasa assembly lebih mudah diingat dan program assembler biasanya berisi juga palet diagnostik untuk melacak dan mengoreksi kesalahan program. Tetapi, untuk itu diperlukan investasi yang cukup mahal (untuk membeli progam assembler dan sistem pengembangan mikroprosesornya).
Dalam kursus singkat ini digunakan mikroprosessor MPF-1 sebagai alat latih mikroprosesor yang dikenal luas dipasaran indonesia. Dengan MPF-1, pemrograman harus menerjemahkan sendiri bahasa assembly kedalam bahasa mesin sebelum mengeksekusi program
Ilmu pengetahuan adalah harta karun tetapi latihan adalah kunci pembukanya. Dengan semua ilmu pengetahuan anda, ketahuilah diri anda. Ilmu untuk dibagi kawan..akan sangat menyenangkan apabila kamu melihat ilmu yang kamu berikan dapat bermanfaat buat orang banyak. happy blogging and keep share
Post a Comment